Posted by : ismailamin
Jumat, 12 Februari 2016
Fenomena Ahmadi Nejad yang tegas
bahkan terbilang keras kepada Amerika Serikat, melahirkan efouria bagi umat Islam. Sebagai presiden negara yang
mayoritas berpenduduk muslim bahkan Islam menjadi asas negaranya menjadikan
Ahmadi Nejad sebagai idola baru generasi muda Islam. Kunjungannya ke Jakarta
dan masjid Istiqlal yang disambut histeria menjadi bukti, bahwa sosok pemimpin
Islam yang dirindukan umat Islam Indonesia ada pada diri Ahmadi Nejad. Termasuk
ketika mengunjungi negara-negara mayoritas muslim lainnya, penyambutan untuknya
tidak kalah histerianya. Kesederhanaan, kemampuan diplomasi yang memukau dan
perhatiannya yang besar pada isu-isu umat Islam dan kelompok yang tertindas
khususnya pembelaannya pada Palestina menjadikannya target pemusuhan AS dan
gerakan Zionisme Internasional.
Namun menyerang Ahmadi Nejad secara
pribadi, bukanlah target sesungguhnya, sebab Iran memiliki pasokan tokoh yang
bahkan melebihi Ahmadi Nejad dalam jumlah yang sulit diperkirakan. Jadilah Iran
dan mazhab Syiah sebagai mazhab yang paling banyak dianut rakyat Iran sebagai
target pembusukan. Melalui media-media mainstream internasional dimulailah strategi
pembusukan itu. Iran dicitrakan sebagai negara teroris, radikal dan mengancam
perdamaian dunia. Syiah melalui fatwa-fatwa ulama atas suruhan raja Arab Saudi
-yang merupakan kaki tangan AS- disebut sesat, kafir dan bukan Islam.
Fatwa-fatwa ulama klasik yang sudah terkubur lama, diangkat kembali meskipun
tidak ada kaitannya dengan Syiah yang diyakini rakyat Iran. Fatwa Imam Syafi’i
misalnya, yang dikecam adalah Rafidhi, namun teks fatwanya dipelintir untuk
mengecam Syiah.
Iran dan Syiah difitnah sedemikian
rupa melalui berita-berita hoax dan tuduhan-tuduhan tendensius dan tanpa bukti
untuk menghasut umat Islam Indonesia untuk memusuhi Iran. Buku hoax “Lillahi
Tsumma li at Tarikh” yang tidak laku di Timur Tengah karena bohongnya terlalu
kentara, bahkan tidak dicetak lagi, di Indonesia disebar secara massif dengan
judul, “Mengapa Saya Keluar dari Syiah”. Buku pamungkas yang paling sering
dikutip untuk menyebar fitnah keji pada Imam Khomeini dan penganut Syiah secara
keseluruhan.
Melalui media-media berlabel Islam,
di Indonesia disebar berita bahwa tahanan perempuan di Iran sebelum dieksekusi
mati, diperkosa dulu oleh sipir penjara, sumber beritanya dari The Jerussalem
Post, media Zionis. Iran disebut negara penghasil dan bandar narkoba terbesar,
padahal Iran mendapat penghargaan dari PBB sebagai negara yang paling keras
melawan peredaran Narkoba.
Ratusan gembong narkoba yang digantung tanpa ampun
di Iran, diklaim bahwa Iran menggantung rakyatnya yang Sunni. Komunitas Syiah
Iran disebut memiliki Al-Qur’an yang berbeda, sementara Iran bukan hanya
melibatkan delegasinya dalam pentas MTQ Internasional diberbagai negara muslim,
namun juga menjadi tuan rumah untuk berbagai kegiatan Qur’ani berskala
internasional. MTQ Internasional terakhir di Masjid Istiqlal Jakarta 2015, dua
delegasi Iran malah menggondol juara untuk tingkat hafiz dan tilawah. Syiah
disebut-sebut bukan Islam, sementara ratusan ribu Syiah naik haji ke Mekah tiap
tahunnya. Iran disebut negara Majusi dan bukan negara Islam, sementara
kenyataannya, Iran terdaftar dalam anggota OKI, organisasi internasional yang
hanya beranggotakan negara mayoritas muslim, dan tidak ada yang menolak
keberadaan Iran dalam organisasi tersebut.
Meski berkali-kali berita hoax itu
dibantah, tapi terus saja berita yang menyudutkan Iran beredar dan
diulang-ulang oleh media-media berlabel Islam di Indonesia. Pejabat-pejabat
negara, ulama, tokoh-tokoh Islam dan intelektual Indonesia yang mengunjungi
Iran telah membeberkan dan memberikan pernyataan terbuka mengenai kondisi Iran
yang sesungguhnya, termasuk oleh kepala Duta Besar Indonesia untuk Iran.
Bahkan, ulama Ahlus Sunnah Iran sendiri yang langsung membantah dihadapan MUI
dan tokoh Islam Indonesia dalam kunjungannya ke Indonesia, bahwa berita
terzaliminya komunitas Sunni di Iran adalah propaganda dusta untuk memecah
belah Sunni-Syiah.
Apa keuntungan yang didapat dari
propaganda negatif memusuhi Iran? Apa serta merta negara-negara Islam lainnya
menjadi kuat dan mampu membebaskan Palestina dari cengkraman Israel kalau
semuanya serentak memusuhi Iran? Apa musuh-musuh Islam menjadi lemah dan tersudut
malu melihat betapa kerasnya permusuhan negara-negara Islam lainya pada Iran? Apa
serta merta kaum Sunni menjadi lebih Islami dengan terus menerus menghantam
Syiah dengan kampanye Syiah bukan Islam? Atau malah sebaliknya, dunia Islam
terus larut dalam perseteruan Sunni-Syiah dan melalaikan panggilan zaman untuk
persatuan umat Islam. Kesibukan untuk membuktikan kesesatan Syiah atau
sebaliknya justru akan melalaikan muballigh-muballigh Islam untuk menyelesaikan
isu-isu ummat yang lebih urgen, pendidikan, mengatasi kemiskinan dan
menjalankan agenda Islam yang prestisius, menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Ayatullah Sayid Ali Khamanei (ulama
Syiah Iran) mengatakan, siapapun Syiah yang menghujat Sunni ataupun mengangkat
isu-isu yang memancing perseteruan ummat, maka dia adalah agen musuh yang harus
dijauhi. Sekjen Hizbullah, Sayid Hasan Nashrullah (ulama Syiah Lebanon)
mengatakan, Syiah ataupun Sunni yang secara provokatif memecah belah umat Islam
dengan isu Sunni-Syiah, maka harus dipotong tangannya. Habib Ali al Jufri
(ulama Ahlus Sunnah Yaman) mengatakan, musuh umat Islam adalah pihak-pihak yang
berupaya meyakinkan, bahwa Sunni dan Syiah bermusuhan. Demikian pula yang
disampaikan oleh Prof. DR. H. Quraish Shihab (ulama Ahlus Sunnah Indonesia)
bahwa mereka yang memperseterukan Sunni dan Syiah adalah orang-orang yang
terlambat lahir.
Pesan dan seruan para ulama Islam
tersebut itu adalah juga pesan Al-Qur’an, Allah Swt berfirman, “Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu
berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu
dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
(Qs. Al-Anfaal: 46). Kekuatan umat Islam adalah pada persatuannya, ada pada
kesabarannya untuk meninggalkan ego dan fanatisme mazhab. Sementara mereka yang
menyibukkan diri dengan isu-isu khilafiyah, tidak punya dalil yang tegas baik
dari Al-Qur’an maupun as Sunnah mengapa harus memaksakan pendapatnya bahkan
bertindak keras dan kasar pada yang berbeda pendapat. Dalam surah al Baqarah
ayat 213 disebutkan, penyebab melarutkan diri dalam perselisihan adalah
kedengkian. Sebab jika motivasinya karena taat pada Allah Swt, maka
perselisihan tersebut harusnya ditinggalkan dan menyerahkannya pada keputusan
Allah Swt, itupun pada hari kiamat, bukan di dunia. “Sesungguhnya Tuhanmu Dialah
yang memberikan keputusan di antara mereka pada hari kiamat tentang apa yang
selalu mereka perselisihkan padanya. (Qs. As Sajdah: 25).
Tugas umat Islam, apapun mazhab dan
alirannya, adalah berlomba-lomba dalam kebajikan, sebab jika Allah Swt
menghendaki maka umat manusia menjadi umat yang satu, namun kenyataannya,
tidak. Karena itu, umat Islam hendak diuji dengan perbedaan itu, untuk
mengetahui siapa yang paling getol menyebar kebaikan, dan siapa yang malah lebih
sibuk mengurusi perselisihan yang justru menghambat laju umat untuk mencapai
kemajuannya dan memberi keuntungan besar pada musuh.
Kita bisa belajar banyak dari bangsa
Iran, bagaimana persatuan, bukan hanya antar mazhab dalam Islam, namun juga
dengan penganut agama lainnya, mereka bisa mendirikan negara yang bisa
mengayomi semua pemeluk keyakinan, tanpa membeda-bedakan, dan menariknya
republik yang didirikan itu berlabel Islam. Ulama-ulama Islam di Iran bisa
meyakinkan rakyat Iran, bahwa Islam yang mereka usung adalah Islam yang memberi
rahmat, Islam yang menjamin kebebasan penduduk untuk berbicara dan berkeyakinan
dengan tidak saling mengusik satu sama lain.
Musuh bersama mereka adalah
kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, kezaliman dan permusuhan terhadap
sesama hanya karena berbeda. Inilah yang ditentang Amerika Serikat, gerakan
Zionis dan sekutu-sekutunya. Yang mereka mulai dengan konspirasi dan ajakan
untuk memusuhi Iran, agar tidak banyak yang mengambil manfaat dari kemenangan
revolusi di Iran.
Dirgahayu kemenangan revolusi Islam
Iran ke-37, selamat untuk bangsa Iran.
Ismail Amin, sementara menetap di
Qom Iran.
AssalamuAlaikum wr"wb Allahu Akbar-Allahu Akbar allah mahabesar.
BalasHapusKenalkan saya IBU ULAN TKI membernya yang kemarin aki brikan nmr 4D asal dari kota MEDAN, jadi tki di SINGAPUR, mau mengucapkan banyak2 trimakasih kepada KI PALAH yg sdh membantu kami sekeluarga melalui nmr TOGEL SINGAPUR 4D Keluar hari rabu kemarin allahamdulillah benar-benar kluar akhirnya dapat BLT Rp.500jt, sesuai niat kami kemarin KI, klo sdh jackpot, kami mau pulan kampung buka usaha & berhenti jadi TKI, TKW, cepek jadi prantauan aki kerena sdh 15 tahun jadi tkw nga ada perkembangan, jangankan dibilang sukses buat kirim ke Kampung pun buat keluarga susah KI, malu KI ama kluarga pulang nga bawah apa2, kita disini hanya dpt siksaan dari majikan terkadan gaji tdk dikasih, jadi sekali lagi trimakasih byk buat aki sdh membantu kami, saya tdk bakal lupa seumur hidup saya atas batuan & budi baik KI PALAH terhadap kami.
Buat sahabat2 tki & tkw yg dilandai masalah/ingin pulang kampung tdk ada ongkos, dan keadaannya sdh kepepet tdk ada pilihan lain lg. jangan putus asa, disini kami sdh temukan solusi yg tepat akurat & trpercaya banyak yg akui ke ahliannya di teman2 facebook dengan jaminan tdk bakal kecewa, jelas trasa bedahnya dengan AKI-AKI yang lain, sdh berapa org yg kami telpon sebelum KI PALAH semuanya nihil, hanya menambah beban, nga kaya KI PALAH kmi kenal lewat teman facebook sdh terbukti membantu ratusan tki & tkw termasuk kami yg dibrikan motipasi sangat besar,demi allah s.w.t ini kisah nyata kami yg tak terlupakan dalam hidup kami AKI, sekali lagi trimakasih byk sdh membantu kami,skrg kami sdh bisa pulang dengan membawa hasil.
Jika sahabat2 merasakan hal yang sama dengan kami.
silahkan Hubungi KI PALAH siapa cepat dia dapat,
TERBATASI penerimaan member...wajib 9 member bisa diterimah dlm 3x putaran.Hubungi 0823 8831 6351 atau kunjungi situs beliau dengan cara klik >>>>KLIK DI SINI<<<<