Posted by : ismailamin
Selasa, 15 Maret 2016
Assalamu alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Saya lebih sreg menyapa
KH. Arifin Ilham dengan sebutan abang… sapaan agar saya juga lebih nyaman
menulis catatan ini…
Begini bang…maaf ya…
Saya membaca postingan
abang mengenai tindakan Densus 88 yang menyebabkan kematian tersangka yang
ditangkapnya… yang abang sebut itu sebagai tindakan zalim… bahkan sampai
menyebutnya teror untuk umat Islam, yang sama sekali tidak disertai bukti yang
akurat dan data yang komplit…
Saya mau tanya bang… kok
ya saya tidak pernah membaca pernyataan dari abang, mengenai berbagai aksi
terorisme di Indonesia yang menelan tidak sedikit korban jiwa, abang sebut
sebagai teror untuk umat Islam… ingat kasus peledakan bom di masjid polisi
Jakarta, Cirebon dan Poso, meski tidak ada korban jiwa (kecuali pelaku sendiri
yang tewas) tapi puluhan korban luka-luka dan harus menanggung cacat seumur
hidup… mengapa tidak ada pernyataan dari abang, bahwa itu teror untuk umat
Islam, terlebih lagi itu dilakukan diareal masjid… kasus bom-bom bunuh diri
lainnya, yang sampai menelan korban jiwa… harus abang catat, korban jiwanya
justru termasuk dari orang Islam sendiri…
Abang menuntut, agar
ketika pelaku (atau tersangka pelaku) ditangkap harus diperlakukan adil, harus
diadili terlebih dahulu dan dibeberkan bukti-buktinya dihadapan publik,
sementara abang sendiri tidak pernah menuntut jaringan terorisme untuk
menunjukkan bukti bahwa orang-orang yang mereka incar untuk dibunuh itu, memang
layak untuk dibunuh, dilukai, dibom dan diteror… mana letak keadilan anda
bang…?
Bang… Densus 88 bisa saja
melakuan kesalahan dalam melakukan operasinya, tapi lihat tujuannya dan
maksudnya melakukan itu… untuk menjamin keamanan bang… untuk menjamin
dikemudian hari tidak ada lagi warga sipil dan rakyat yang harus mati sia-sia
karena menjadi korban terorisme, sementara pelaku teror itu tujuannya apa bang?
masuk surga bang.. yang dipikirkannya kepentingannya sendiri… mereka tidak mau
melihat akibat dari aksi terornya tersebut… keluarga korban yang harus
kehilangan orang-orang terkasihnya…apa umat Islam diuntungkan dengan itu?
apakah lantas umat Islam jadi disegani karena aksi terornya itu? tidak kan
bang…
Ini negara hukum bang…
ada undang-undang dan aturan yang mengikat agar Densus 88 tidak sewenang-wenang
dan semaunya menangkap dan membunuh orang yang dicurigainya teroris… beberkan
bukti-bukti, silahkan menuntut agar kasus-kasus yang melibatkan Densus diusut
tuntas, sampaikan suara protes dan pengaduan abang ke DPR, kemahkamah, kepolisi
dan instansi-instansi terkait, libatkan lembaga-lembaga bantuan hukum...bukan
dengan membuat surat-surat seperti ini yang mengarahkan opini publik untuk
membenci dan memusuhi aparat negara... apalagi sampai menyebutnya teror atas
umat Islam segala...
apakah bagi abang, hanya
tersangka teroris yang dibunuh oleh Densus itu saja yang mukmin sehingga
mengumbar ayat ancaman neraka jahannam bagi Densus, sementara korban-korban
terorisme yang meregang nyawa, abang tidak menunjukkan ayat serupa kepada
kelompok jaringan terorisme betapa yang dilakukannya adalah dosa yang sangat
besar? mengapa abang justru diam saja, bahkan berkawan akrab sama Abu Jibril
yang punya media Arrahmah yang konten-konten situsnya malah memuji-muji pelaku
terorisme sebagai mujahidin dan akan mendapat balasan surga…? katanya abang
benci terorisme?
silahkan abang baca
konten arrahmah ini:
http://www.arrahmah.com/read/2008/11/09/2584-as-syahid-imam-samudra-bergabung-dengan-kafilah-syuhada.html
atau cukup melihat screen shoot foto-foto dari media yang mengklaim media Islam ini:
apa salah, kalau Islam
diidentikkan dengan terorisme, kalau mereka yang terbukti teroris dengan
menghilangkan nyawa banyak orang, melawan aparat dengan tembakan senjata dan
menyimpan bahan-bahan peledak, oleh media-media yang mengklaim diri media
Islam, menyebut mereka syuhada dan pemakaman mereka diwarnai pekikan takbir dan
bendera-bendera ala ISIS segala...? kalau menolak Islam diidentikkan dengan
terorisme, mengapa pada teroris-teroris itu disematkan simbol-simbol Islam dan
dielu-elukan sebagai pahlawan Islam? mengapa tidak ada teguran dan protes abang
untuk mereka?
jangan main-main bang
dengan ancaman terorisme… kalau abang mau coba… silahkan buat tulisan yang
isinya abang mengecam terorisme dan kelompok yang mengatasnamakan Islam dalam
menjalankan aksi terorismenya… coba deh, abang coba… kecam tuh,
kelompok-kelompok Islam yang malah mengelu-elukan pelaku teror bom Sarinah, bom
Bali, bom Solo, bom Palopo, bom JW Marriot, bom Makassar dll sebagai mujahidin
dan pembela Islam… ancam mereka dengan ayat-ayat dan hadits-hadits yang abang
gunakan untuk mengancam Densus… semoga abang dan pesantren abang tidak menjadi
incaran teror untuk dimusnahkan… atau coba deh bang… untuk kembalikan nama
masjid yang abang kelola itu seperti sebelumnya, sebagaimana yang dikehendaki
donaturnya… apa abang berani? takut kan bang?
kalau tidak mau Islam
diidentikkan dengan terorisme, ya hentikan propaganda-propaganda bahwa setiap
Densus 88 membekuk teroris agar tidak berhasil menjalankan aksi terornya
sebagai tindakan teror terhadap umat Islam, sebagai tindakan yang
sewenang-wenang… hentikan berita-berita yang mengelu-elukan teroris itu, bahwa
matinya tersenyum, dijamin surga dan menjadi syuhada… itu sama saja memancing
orang lain untuk memang mengindentikkan Islam dengan terorisme…
Oh iya bang… kita harus
bersyukur kelompok teroris di Indonesia tidak berkembang sebagaimana Taliban di
Pakistan dan Boko Haram di Afrika, yang aksi terornya bahkan sampai menargetkan
sekolah-sekolah, menculik siswi-siswi dan membantai guru dihadapan
murid-muridnya… atau seperti di Saudi, Yaman, Suriah dan Irak yang bahkan
terorisnya membom masjid disaat masjid tersebut penuh oleh jamaah yang sedang
shalat…
harusnya abang
berterimakasih kejadian-kejadian tersebut tidak terjadi di negeri ini… tapi
akan benar-benar terjadi, kalau media-media seperti Jonru Page, Islam Pos,
Arrahmah, Nahi Munkar, Voa Islam yang menyerukan Densus 88 untuk dibubarkan itu
dibiarkan sembari memuji-muji aksi teror sebagai perjuangan di jalan Allah dan
mengkampanyekan permusuhan kepada aparat negara…
bersyukurlah bang,
majelis zikir abang, yang membuat abang populer dan dikenal banyak orang itu
sampai sekarang masih aman dan tetap dihadiri ribuan manusia, tidak pernah ada
yang melakukan aksi bom bunuh diri ditengah-tengahnya… itu sampai bisa aman
begitu, hasil kerja siapa bang? kok, sekarang malah mengajak-ajak jamaah abang
untuk turut mencurigai Densus dan menyebut mereka telah melakukan teror atas
umat Islam? malah abang harus tahu, tidak sedikit dari jamaah abang menuding,
anggota-anggota Densus itu kebanyakan non muslim... apa mereka mau memecah
belah antar penganut agama dinegeri ini dengan isu-isu sektarian seperti itu?
coba deh, abang
sekali-kali melakukan majelis zikir sekarang di Libya, negara yang dulu sering
abang kunjungi dan sanjung-sanjung… berani gak bang…?
asal abang tahu saja,
tiap hari di Pakistan dan negara-negara di Afrika itu melakukan aksi
demonstrasi menuntut pemerintah membentuk Densus dan badan khusus untuk
menanggulangi terorisme… tapi mereka tetap gagal menanggulanginya… saban hari
ada ledakan bom, dipasar, dijalan, dipos polisi, bahkan dimajelis-majelis
pengajian… kita punya yang mereka tuntut, kok sampai ada seruan dari jamaah
abang Densus di negeri ini harus dimusuhi dan minta dibubarkan setelah membaca
postingan abang itu…? itu tidak tahu diuntung namanya…
Densus itu bukan KPK,
yang punya prosedur harus membuktikan dulu dipengadilan, baru bisa menyebut
tersangka sebagai koruptor. Densus dilatih untuk bersikap tegas dalam memilih
resiko, lebih baik salah dalam mengeksekusi orang daripada kecolongan…
kecolongannya bukan main-main bang.. banyak nyawa yang dipertaruhkan, belum
lagi kerugian material yang harus ditanggung oleh satu bom yang meledak… yang
melahirkan teroris-teroris baru itu, bukan karena Densus yang salah eksekusi
tapi, adanya pernyataan-pernyataan yang memprovokasi ummat bahwa Densus itu
musuh Islam, teroris yang sebenarnya dan upaya-upaya menanamkan dendam dan
kebencian pada aparat negara...
bersimpatiklah bang… pada
keluarga korban terorisme… mereka pasti menginginkan agar apa yang menimpa
orang-orang terkasihnya tidak terjadi pada yang lainnya…
mari bekerjasama bang...
kita tuntut Densus dan seluruh aparat untuk terus meningkatkan profesionalisme
kerja dan kehati-hatian.... sembari menjaga ummat agar tidak terprovokasi
kelompok-kelompok yang mengatasnamakan Islam untuk menciptakan teror dan
kerusakan... abang, bukan bagian dari jaringan terorisme kan, sampai harus
mencak-mencak gitu, kalau ada pelaku atau tersangka teroris yang dibekuk
Densus...? saya sangat yakin, bukan... abang hanya terpanggil untuk menolak
segala bentuk kezaliman dan kesewenang-wenangan... tapi malah terkesan
tendensius pada hasil kerja aparat...
kita berduka cita atas
darah yang tertumpah dari anak negeri ini... siapapun dia... sebab pelaku
terorisme juga pada dasarnya adalah korban... korban pembodohan dan provokasi..
terlebih lagi kalau memang benar Siyono adalah korban salah tangkap Densus, dan
telah mengalami kezaliman... maka Densus patut didesak untuk memberikan
klarifikasi dan pertanggungjawabannya.. kita mendungkung segala bentuk upaya
penegakan keadilan di negeri ini... itu yang harus kita dorong bang...
Semoga abang sehat
selalu… salam buat keluarga abang… mabruk atas kelahiran putri abang yang
ketujuh dari bidadari abang yang kedua.. semoga aktivitas-aktivitas dakwah
abang tetap lancar dan mendapat keberkahan dari Allah Swt…. maaf jika ada
kata-kata yang salah....
Wassalamu ‘alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Hormat Saya
Ismail Amin, WNI
sementara menetap di Qom Iran
Surat abang Arifin yang
saya tanggapi, bisa dilihat disini:
https://www.facebook.com/kh.muhammad.arifin.ilham/posts/10154116227119739
Related Posts :
- Back to Home »
- Indonesiana »
- Sedikit Catatatan untuk KH. Arifin Ilham Hafidzahullah
Saya pengagum Khadafy dari mulai SMP sampai saat ini umur saya 55th pun tetap pengagum Khadafy. Saya sedih beliau dibantai oleh sesama muslim....Arifin Ilham juga dan saya ikutin lewat Facebook dan kebetulan beliau mengidolakan Khadafy saat itu. Semenjak Arifin Ilham mengganti Masjid Khadafy dengan nama komunitas nya saat itu pula saya keluar dari penyuka Facebook Arifin Ilham yg selama ini saya ikuti. Saya anggap beliau orang yg nggak konsisten, orang nggak percaya diri, orang yg meninggalkan sahabatnya(Khadafy)dalam keadaan didzolimi.....saya sdh nggak percaya sama orang yg namanya ARIFIN ILHAM
BalasHapusIsmail Amin, alamat email Anda apa ?
BalasHapusSaya pingin banyak bincang dan bertanya segala sesuatu.....bila berkenan tolong balas ke email saya arsitekrisna@gmail.com....makasih banyak
Ismail Amin, alamat email Anda apa ?
BalasHapusSaya pingin banyak bincang dan bertanya segala sesuatu.....bila berkenan tolong balas ke email saya arsitekrisna@gmail.com....makasih banyak
Ismail Amin, alamat email Anda apa ?
BalasHapusSaya pingin banyak bincang dan bertanya segala sesuatu.....bila berkenan tolong balas ke email saya arsitekrisna@gmail.com....makasih banyak
Berarti penulis ini siap berhadapan sama KOKAM Muhammadiyah. Salah satu 'laskar' yang banyak mengkritik densus 88.
BalasHapus