Posted by : ismailamin Sabtu, 05 September 2015

Dari dulu Khurasan adalah kota yang diperhitungkan dan disegani. Banyak ulama Ahlus Sunnah yang terlahir dari kota ini, sebut saja Imam Muslim [penulis kitab Sahih Muslim], Imam Hakim [penulis kitab Mustadrak al Hakim] dan Imam al-Ghazali [penulis kitab Ihya Ulumuddin], sampai saat ini, meski sebagian Khurasan masuk dalam wilayah Iran, namun itu tidak mematikan perkembangan dan dakwah Ahlus Sunnah di Khurasan. Prof. Imam Suprayogo [Mantan Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang] dan sejumlah tokoh Islam Indonesia lainnya pernah mengunjungi salah satu pesantren Ahlus Sunnah di Khurasan Iran. Mereka melihat dengan mata kepala sendiri, ada penyelewengan fakta yang selama ini diumbar oleh sejumlah aktivis Islam di Indonesia, bahwa Sunni di Iran tertindas dan dakwahnya dikekang. Di Khurasan sampai saat ini masih berdiri bejibun pesantren, sekolah-sekolah agama bahkan universitas Islam Sunni.
Berikut diantara ulama Ahlus Sunnah Khurasan Iran yang memberikan pernyataannya mengenai Iran, ISIS, konspirasi musuh dan persatuan Islam.
Dari kiri ke kanan sesuai arah jarum jam:
SYAIKH MAULAWI TAWAKKULI hfz, Imam Masjid Raya Ahnaf kota Taibad, provinsi Khurasan, Republik Islam Iran.
“Kebangkitan Islam disejumlah negara seperti Tunisia, Mesir, Libia dan Yaman sedikit banyaknya dipengaruhi oleh kebangkitan Islam di Iran. Ini yang dikhawatirkan Barat jika itu terjadi sepenuhnya dinegara-negara muslim. Oleh karena itu mereka membuat ISIS, yang bekerja untuk kepentingan mereka. ISIS membuat kacau disejumlah negara muslim, membunuhi orang-orang Islam sendiri, sehingga negara-negara muslim tercegah dari kebangkitannya.”
SYAIKH MAULAWI HAIDARI hfz, imam Masjid Raya Malik Mulk kota Taibad, provinsi Khurasan.
“Kemenangan revolusi Islam di Iran adalah pelajaran bagi negara-negara tertindas, bahwa mereka bisa memperjuangkan haknya jika bersatu. Republik Islam Iran adalah contoh, bahwa sunnah dan modernitas bisa diselaraskan, nasionalisme dan islamisme bisa disinkronkan, bahwa negara Islampun bisa mencapai kemajuan sains dan tekhnologi. Iran telah merontokkan propaganda Barat, bahwa seorang muslim harus identik dengan kejumudan dan keterbelakangan, dan harus bergantung pada kemajuan tekhnologi Barat. Iran telah mengajarkan pada dunia, bahwa kebebasan dan kemandirian harus diraih, karena itu satu-satunya solusi paling efektif untuk menghantam musuh. Karena itu semua proyek dan agenda Barat saat ini, adalah agar negara-negara tertindas menjauhi bahkan memusuhi Iran.”
SYAIKH MAULAWI ABDUL BARI SALIHI hfz, Rektor Universitas Madhzhar al-Tauhid Taibad provinsi Khurasan.
“Kemenangan revolusi Islam Iran telah mengubah peta geopolitik udunia. Kemenangan tersebut diraih oleh persatuan umat Islam di Iran. Kediktatoran dapat diruntuhkan oleh persaudaraan dan kebersamaan. AS dan Barat tidak mampu menghalangi kemajuan Iran yang didapatnya dengan persatuan, karena itu mereka harus menempuh taktik pecah belah. Persatuan adalah harga mati bagi kemajuan Islam dimasa depan.”
SYAIKH MAULAWI ABDUL KARIM ALI BAAI hfz, Mudir Madrasah Darul Ulum Islami kota Masyhad Khurasan.
“Kemenangan revolusi Islam Iran adalah gerakan Islam terbesar abad ini yang memberi pengaruh besar pada kebangkitan di dunia Islam. Syiarnya adalah bukan Barat dan bukan Timur, melainkan kemerdekaan. 
Musuh bersama kita hari ini, adalah AS dan Israel, mereka sangat getol ingin mencegah kebangkitan umat Islam, dan berupaya kembali hendak menjajah Iran karena itu tidak ada solusi lain untuk mengubur mereka selain menjadikan mereka musuh bersama.

Pencapaian Iran yang membuat geram pihak musuh adalah aib dan niat busuk mereka tersingkap oleh Iran dihadapan negara-negara Islam. Bahwa mereka tidak sekuat yang dibayangkan. Bahwa kemajuan yang mereka capai, juga bisa dikejar oleh kemandirian Iran. Karena Iran mengharumkan nama Islam, makanya mereka merekayasa ISIS untuk mencitrakan Islam adalah agama teror dan anti kemajuan. 
ISIS mengacau dinegara-negara Islam, bukan dinegara-negara Barat. Mereka membawa bencana bagi umat Islam di Suriah dan Irak. Mereka mengusung agenda-agenda perpecahan untuk memuluskan kepentingan musuh-musuh Islam. Mengapa kita tidak juga sadar, bahwa persatuan adalah keniscayaan dalam menghadapi permusuhan anti Islam?”

Berikut link kesaksian dari Prof. Imam Suprayogo atas kunjugannya ke Khurasan Iran:

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Tentang Saya

Foto saya
Lahir di Makassar, 6 Maret 1983. Sekolah dari tingkat dasar sampai SMA di Bulukumba, 150 km dari Makassar. Tahun 2001 masuk Universitas Negeri Makassar jurusan Matematika. Sempat juga kuliah di Ma’had Al Birr Unismuh tahun 2005. Dan tahun 2007 meninggalkan tanah air untuk menimba ilmu agama di kota Qom, Republik Islam Iran. Sampai sekarang masih menetap sementara di Qom bersama istri dan dua orang anak, Hawra Miftahul Jannah dan Muhammad Husain Fadhlullah.

Promosi Karya

Promosi Karya
Dalam Dekapan Ridha Allah Makassar : Penerbit Intizar, cet I Mei 2015 324 (xxiv + 298) hlm; 12.5 x 19 cm Harga: Rp. 45.000, - "Ismail Amin itu anak muda yang sangat haus ilmu. Dia telah melakukan safar intelektual bahkan geografis untuk memuaskan dahaganya. Maka tak heran jika tulisan-tulisannya tidak biasa. Hati-hati, ia membongkar cara berpikir kita yang biasa. Tapi jangan khawatir, ia akan menawarkan cara berpikir yang sistematis. Dengan begitu, ia memudahkan kita membuat analisa dan kesimpulan. Coba buktikan saja sendiri." [Mustamin al-Mandary, Penikmat Buku. menerjemahkan Buku terjemahan Awsaf al-Asyraf karya Nasiruddin ath-Thusi, “Menyucikan Hati Menyempurnakan Jiwa” diterbitkan Pustaka Zahra tahun 2003]. Jika berminat bisa menghubungi via SMS/Line/WA: 085299633567 [Nandar]

Popular Post

Blogger templates

Pengikut

Pengunjung

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Ismail Amin -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -