Posted by : ismailamin Sabtu, 30 Mei 2015

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” [Qs. An-Nuur: 32]
Perintah Al-Qur’an diatas, diperhatikan betul oleh Ayatullah Sayid Ali Khamanei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran. Atas intruksinya, pemerintah Iran menetapkan aturan agar universitas-universitas/lembaga-lembaga pendidikan se Iran tiap tahunnya, bukan hanya melenggarakan upacara wisuda, namun juga penyelenggaraan pernikahan massal antar mahasiswanya. Istilahnya dalam bahasa setempat, Izdewaj Daneshjui, pernikahan mahasiswa.
Biasanya pendaftaran untuk pernikahan mahasiswa telah dibuka satu tahun sebelumnya, syaratnya hanya memperlihatkan kartu mahasiswa, tanpa perlu memikirkan biayanya. Penyelenggaraan pesta pernikahan diselenggarakan secara massal, dan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah, termasuk pengurusan buku nikahnya. Ada hadiah khusus jika pasangan berasal dari institusi pendidikan yang sama. Jadi tetap terbuka, buat mahasiswa yang memilih pasangan bukan dari almamaternya atau bukan mahasiswa.
Pesta pernikahannya memilih hari khusus, biasanya hari wiladah Sayyidah Fatimah az Zahra yang di Iran ditetapkan sebagai hari Perempuan, atau hari pernikahan Nabi Muhammad Saw dengan Sayyidah Khadijah Sa atau hari pernikahan Imam Ali As dengan Sayyidah Fatimah az Zahrah yang ditetapkan di Iran sebagai hari kasih sayang.
Sebagai Republik Islam, Iran mengambil tanggungjawab atas rakyatnya. Termasuk dalam hal menanggung biaya pernikahan. Ditiap kota terdapat Kantor Urusan Pernikahan, semacam KUA di Indonesia, yang membuka layanan pendaftaran bagi yang mau menyelenggarakan pesta pernikahan dengan biaya ditanggung pemerintah. Nabi Muhammad Saw sangat tegas dalam urusan pernikahan, yaitu harus dipermudah pelaksaannya. Karena jika pintu pernikahan dipersulit, maka pintu perzinaan akan terbuka lebar, namun jika pintu pernikahan dibuka selebar-lebarnya, maka pintu perzinaan akan tertutup dengan sendirinya, kecuali memang oleh pelaku perbuatan keji.
Berikut diantara foto2 penyelenggarakan pernikahan mahasiswa di sejumlah Universitas di Teheran.














Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Tentang Saya

Foto saya
Lahir di Makassar, 6 Maret 1983. Sekolah dari tingkat dasar sampai SMA di Bulukumba, 150 km dari Makassar. Tahun 2001 masuk Universitas Negeri Makassar jurusan Matematika. Sempat juga kuliah di Ma’had Al Birr Unismuh tahun 2005. Dan tahun 2007 meninggalkan tanah air untuk menimba ilmu agama di kota Qom, Republik Islam Iran. Sampai sekarang masih menetap sementara di Qom bersama istri dan dua orang anak, Hawra Miftahul Jannah dan Muhammad Husain Fadhlullah.

Promosi Karya

Promosi Karya
Dalam Dekapan Ridha Allah Makassar : Penerbit Intizar, cet I Mei 2015 324 (xxiv + 298) hlm; 12.5 x 19 cm Harga: Rp. 45.000, - "Ismail Amin itu anak muda yang sangat haus ilmu. Dia telah melakukan safar intelektual bahkan geografis untuk memuaskan dahaganya. Maka tak heran jika tulisan-tulisannya tidak biasa. Hati-hati, ia membongkar cara berpikir kita yang biasa. Tapi jangan khawatir, ia akan menawarkan cara berpikir yang sistematis. Dengan begitu, ia memudahkan kita membuat analisa dan kesimpulan. Coba buktikan saja sendiri." [Mustamin al-Mandary, Penikmat Buku. menerjemahkan Buku terjemahan Awsaf al-Asyraf karya Nasiruddin ath-Thusi, “Menyucikan Hati Menyempurnakan Jiwa” diterbitkan Pustaka Zahra tahun 2003]. Jika berminat bisa menghubungi via SMS/Line/WA: 085299633567 [Nandar]

Popular Post

Blogger templates

Pengikut

Pengunjung

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Ismail Amin -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -