Posted by : ismailamin
Selasa, 21 April 2015
Setahu saya, tidak ada yang lebih membuat
seseorang lebih dikenal dan menjadi besar kecuali lewat transkrip-transkrip
pemikiran yang dituliskannya pada berlembar-lembar kertas yang kemudian kita
menyebutnya buku. Tidak bisa dipungkiri, kehidupan kita bisa jadi lebih mudah
dengan ditemukannya alat-alat teknologi yang dikekinian semakin canggih dan
beragam, ataupun banyak nyawa-nyawa kritis yang terselamatkan dengan semakin
modernnya peralatan medis.
Namun adakah yang bisa membendung dan menyembunyikan
nama besar seseorang yang terlahir lewat buku ?. Bukankah nama-nama penemu
dunia justru kalah populer dibanding para penulis buku ?. Setiap saya berbicara
tentang buku, ingatan saya tidak bisa lepas dari Muhammad Hatta. Orang besar
yang dimiliki bangsa ini pernah menulis, “Selama aku bersama buku kalian boleh
memenjarakanku di mana saja; sebab dengan buku pikiranku tetap bebas."
Lewat tulisan yang dimuat dalam buku
Memoir yang ditulisnya sendiri, Muhammad Hatta ingin menunjukkan betapa ia
sangat mencintai buku. Bentuk cintanya, tidak hanya dengan membacanya, namun
juga membuat buku sendiri. Alam Pikiran Yunani adalah bukti konkret betapa ia
memiliki kecintaan yang meluap-luap, sekaligus membuktikan bahwa pikirannya
benar-benar bebas merdeka meskipun tubuhnya terpenjara. Buku 'Alam Pikiran
Yunani' ditulisnya selama mendekam di Digul 1934 dan berlanjut di Pulau Ende
pada 1936. Dari penjaralah, "Alam Pikiran Yunani" lahir.
Di sini Hatta tidak sendiri. Saya kira
setiap pemimpin pergerakan dan orang-orang yang kemudian hari menjadi besar itu
tidak pernah bisa jauh dari buku. Buku bagi mereka adalah nyawa. Adalah nafas
panjang. Itulah sumber energi yang menggerakkan tubuh dan jiwa mereka. Dengan
membaca, bagi orang-orang seperti Soekarno, Hatta, Soetan Syahrir, Muhammad
Yamin, Tan Malaka sampai Amir Syarifuddin
tidak pernah merasa terpenjara dan perlu merasa takut.
Lihat saja
fragmen terfakhir dari perjalanan hidup Amir Syarifuddin, perdana menteri kedua
dalam sejarah Indonesia
setelah Syahrir. Beberapa jam sebelum di
ekseskusi mati di Solo –karena terlibat dalam peristiwa Madiun 1948- perwira
yang bertugas menjaganya bertanya apa permintaan terakhirnya. Ia menjawab
dengan meminta buku. Maka disodorkanlah buku Romeo and Juliet karangan William
Shakespeare, dan selanjutnya dikisahkan, Amir menghabiskan detik-detik
terakhirnya membaca buku dengan tenang sebelum ditembak mati.
Ini hanyalah salah satu fragmen sejarah
bangsa yang menunjukkan adanya hubungan yang akrab antara revolusi Indonesia
dengan buku. Karenanya tidak berlebihan
kalau Zen Rahmat Soegito mengatakan bahwa Indonesia didirikan diantaranya
oleh orang-orang pecinta, pembaca dan penulis buku. "Banyak sekali fragmen sejarah yang bisa
menggambarkan hal itu", tulisnya.
Sebagaimana yang dikatakan Hatta, pikiran
tidak pernah terpenjara. Begitu pulalah Kartini. Dalam kondisi dipingit di 'sangkar' kadipaten ia belajar autodidak. Majalah atau koran terkenal seperti Maatschappelijk werk
in Indie, De Gids, De Hollandsche Lelie, De Locomotief sampai karya Multatuli
berjudul Max Havelaar di lahapnya.
Dengan bacaan-bacaan ini ia menuliskan
karya-karyanya, tidak hanya buku Door Duisternis Tot Licht (Usai Gelap
Berpendarlah Terang) sebagaima yang telah dikenal tetapi juga tercatat ada dua
buku kebudayaan, yakni Het buwelijk bij de Kodjas (Upacara Perkawinan pada Suku
Koja) dan De Batikkunst in Indie en haar Geschiedenis (Kesenian Batik di Hindia
Belanda dan Sejarahnya). Buku yang kedua ini yang membawa ukiran Jepara
melanglang ke pelbagai penjuru dunia.
Dengan karya-karya itu, maka Kartini bukan
hanya pejuang emansipasi yang lebih dikenal dengan kebayanya, tapi juga ibu
epistolari –meminjam istilah Muhidin M. Dahlan- yakni ibu penulis.
Negeri Para Penulis
Kalau Kartini menulis pergulatan pemikirannya
dalam bentuk surat
dan dikirimkan ke 12 korespondesinya di Belanda. Sjahrir menulis
renungan-renungannya dalam bentuk surat
kepada istrinya di Belanda, Maria Duchateau. Surat-surat inilah
yang kemudian terbit dalam bentuk buku dengan judul Indonesische Overpeinzingen
(dalam edisi Indonesia
berjudul Rantau dan Perjuangan). Inilah renungan kebudayaan paling cemerlang
yang pernah ditulis oleh seorang anak bangsa. Buku ini menunjukkan keluasan erudisi
seorang Sjahrir. Ia mampu meletakkan setiap pokok gagasan dalam konteks alur
perkembangan sejarah intelektual dunia. Sjahrir mampu menjelaskan seperti apa
“hubungan darah” antara satu filsuf dengan filsuf yang lain, dari Johan
Huizinga, Dante, Dostoyevski, Benedotte Croce hingga Nietzche.
Tidak adil kalau
saya tidak menyebut nama Tan Malaka sebagai yang termasuk penulis kawakan yang
dimiliki bangsa ini. Bahkan bagi saya ia harus berada dalam deretan teratas. Ketangguhannya dalam
menulis benar-benar telah teruji. Produktivitas dan staminanya betul-betul
tanpa tanding. Penjara, pengasingan, pembuangan dan penyakit akut tak akan
pernah mampu membuatnya berhenti menulis. Hanya kematian yang bisa
menghentikannya menulis.
Coba anda bayangkan, di tengah situasi yang begitu
berbahaya pada masa kekuasaan Jepang, Tan Malaka masih mampu menerbitkan sebuah
buku dahsyat berjudul Madilog. Tan Malaka menulis Madilog dalam situasi yang
sangat terbatas, tanpa referensi, seluruh kutipan diambil dari ingatannya
belaka, dengan bahan tulis yang terbatas dalam persembunyiaannya, memaksanya
menulis Madilog dengan huruf-huruf yang sangat kecil. Madilog berbicara nyaris
tentang semua aspek kehidupan, dari mulai filsafat, ekonomi, kebudayaan,
sosiologi, sejarah hingga sains modern, yang meliputi dari matematika, kimia,
fisika hingga astronomi. Bukunya menununjukkan betapa hebatnya ia sebagai orang
asia, sebagai orang timur dan sebagai orang Indonesia . Dan orang ini pula yang
dalam pekik perang kemerdekaan, dalam suasana perang mempertahankan kemerdekaan,
masih sempat-sempatnya menerbitkan buku yang berjudul Moeslihat. Bahkan dalam
pemenjaraan yang tak jelas selama periode 1946-1948, Tan Malaka tetap
meneruskan aktivitas intelektualnya.
Di penjara itulah Tan Malaka, di
antaranya, menulis From Jail to Jail atau Dari Penjara ke Penjara. Hanya peluru
tentara republiklah yang kemudian menghentikan aktivitas menulis Tan Malaka.
Soekarno sebagai Presiden pertama republik inipun tidak pernah bisa lepas dari
kerja-kerja intelektual, membaca dan menulis. Meski negara yang dipimpinnya
tengah mengalami kondisi politik dan ekonomi yang porak-poranda ia masih sempat
juga menulis dan menerbitkan buku Sarinah,
Kewadjiban Wanita Dalam Perdjoangan Republik Indonesia , 1947.
Karenanya, tidak berlebihan jika menyebut
Negara ini dibangun dan diperjuangkan oleh orang-orang yang memiliki kecintaan
terhadap buku yang melimpah.
Tradisi
cinta buku tidak bolehlah mati. Dan yang paling bertanggung jawab adalah
orang-orang melek huruf di negeri ini. Ini penting untuk
dilakukan sebab -mengutip Hernowo- "Buku telah membuktikan kepada dunia
bahwa dirinya mampu membuat peradaban dapat bertahan dalam kebaikan atau,
bahkan terus meningkat menjadi sesuatu yang lebih baik". Sebab jika tidak,
bangsa ini akan menanggung dosa sejarah terhadap para pendahulunya. Negeri
ini tidak hanya dibangun dari tetesan
keringat dan darah tapi juga tinta.
Ismail Amin, sementara menetap di Iran.
WhatsApp 085 244 015 689
BalasHapusTerimakasih banyak AKI karna melalui jalan togel ini saya sekarang sudah bisa melunasi semua hutang2 orang tua saya bahkan saya juga sudah punya warung makan sendiri hi itu semua berkat bantuan AKI JAYA yang telah membarikan angka 4D nya menang 275 jt kepada saya dan ALHAMDULILLAH berhasil,kini saya sangat bangga pada diri saya sendiri karna melalui jalan togel ini saya sudah bisa membahagiakan orang tua saya..jika anda ingin sukses seperti saya hubungi no hp O85-244-015-689 AKI JAYA,angka ritual AKI JAYA meman selalu tepat dan terbukti..silahkan anda buktikan sendiri. 2D 3D 4D 5D 6D
WhatsApp 085 244 015 689
Terimakasih banyak AKI karna melalui jalan togel ini saya sekarang sudah bisa melunasi semua hutang2 orang tua saya bahkan saya juga sudah punya warung makan sendiri hi itu semua berkat bantuan AKI JAYA yang telah membarikan angka 4D nya menang 275 jt kepada saya dan ALHAMDULILLAH berhasil,kini saya sangat bangga pada diri saya sendiri karna melalui jalan togel ini saya sudah bisa membahagiakan orang tua saya..jika anda ingin sukses seperti saya hubungi no hp O85-244-015-689 AKI JAYA,angka ritual AKI JAYA meman selalu tepat dan terbukti..silahkan anda buktikan sendiri. 2D 3D 4D 5D 6D