Posted by : ismailamin
Minggu, 19 April 2015
“Alhamdulillah, baik. Kenapa memang?”
“Oh saya kira, kamu sakit. Saya dengar di rumahmu ada
kalajengking. Benar?”
“Ah tidak ada. Siapa yang bilang?”
“Orang-orang semua bilang. Satu kampung bilang di rumahmu ada kalajengking
besar dan berbisa. Semua orang membicarakannya.”
“Ah masa? Saya sendiri tidak pernah lihat. Padahal rumahku
sendiri.”
“Mungkin kamu kurang teliti. Pasti ada di tempat-tempat
tersembunyi.”
“Terus, dari mana orang-orang tahu dirumahku ada
kalajengking? Apa pernah ada yang melihatnya?”
“Saya juga tidak tahu. Tapi kata orang-orang begitu. Mungkin
saja pernah ada yang lihat. Sebab ini sudah dibicarakan satu kampung.”
“Akh, itu hanya isu yang tidak berdasar. Dirumahku tidak ada
kalajengking. Saya saksinya. Itu rumahku, dan saya tinggal di dalamnya. Tidak
sekalipun saya melihat ada kalajengking. Buktinya juga, saya aman-aman saja.”
“Pasti ada Baso. Orang satu kampung tidak mungkin bohong
semua.”
“Buktinya, saya tidak pernah lihat…”
“Tapi itu bukan bukti, bahwa benar-benar tidak ada bukan?”
“Memang benar. Tapi apa hak orang lain untuk mengurusi
rumahku?”
“Kalajengking itu berbahaya Baso, tidak bisa dibiarkan. Dia
bisa berkembang biak dan jadi banyak. Bisa menjalar kerumah-rumah tetangga dan
menteror warga kampung.”
“Iya, tapi saya mau apa? Saya sendiri tidak pernah melihatnya dirumahku. Kalau
saya lihat, saya juga akan bunuh.”
“Bunuh? Kau bahkan memeliharanya. Istri dan anak pertamamu
mati, karena disengat kalajengking kan? Semua orang bilang begitu.”
Baso tercekat. Setahunya istri dan anaknya mati karena kena
demam berdarah. Ia kekurangan uang untuk membayar biaya perobatan. Sehingga
perawatan istri dan anaknya pas-pasan dan seadanya sampai akhirnya meninggal
dunia. Dan sayangnya, tidak ada warga kampung yang peduli.
Isu adanya kalajengking di rumah Baso makin santer. Warga
kampung membicarakannya dimana-mana. Tetangga-tetangga Baso mulai melarang
anak-anaknya bermain dengan anak-anak Baso di teras rumah Baso. Bahkan sekedar
berjalan di depan rumah Basopun mereka dilarang. Mereka harus jalan memutar.
Alasannya, di rumah Baso ada kalajengking. Bahaya.
Kepanikan warga tidak bisa dibendung lagi. Bahkan isu adanya
kalajengking makin melebar. Sekarang malah beredar isu, di rumah Baso juga ada
ular sanca, ratusan lipan dan binatang-binatang berbisa lainnya. Meskipun tak
ada satupun yang pernah melihatnya. Tapi mereka menelan kabar itu
mentah-mentah. Mereka makin jadi panik sendiri. Suasana kampung tampak tegang.
Masalah
ini dibawa ke kepala kampung. Baso dijemput untuk di bawa ke rumah kepala
kampung. Baso diinterogasi dengan kepala kampung, imam masjid, ketua adat dan
tokoh-tokoh masyarakat.
“Hei Baso, betul di rumahmu ada kalajengking?”
“Tidak ada pak. Itu bohong. Saya sendiri tidak pernah melihatnya.”
“Bohong pak kepala. Dia bukan hanya melihatnya tapi juga
memang memeliharanya.” Teriak seorang warga.
“Saya tidak bohong. Kalau tidak percaya silahkan lihat dan
cek sendiri ke rumah saya.”
“Baso pasti sudah menyembuyikannya pak kepala…”
Suasana makin ramai. Ratusan warga berteriak meminta Baso
untuk mengaku. Dia mulai di dorong-dorong. Dengan sigap kepala kampung
mengambil kebijakan.
“Baiklah, kita sekarang ke rumah Baso, untuk mengeceknya…”
“Tidak usah dicek Pak. Langsung bakar saja…”
“Iya.. bakar saja… dicek juga percuma, pasti sudah
disembunyikan…” teriak lainnya.
“Baiklah.. baiklah… kita
kerumah Baso…” wajah kepala kampung, ikut-ikutan tegang.
Baso diseret menuju rumahnya sendiri. Sambil dipelintir
hansip, ia disuruh bergegas jalan. Tidak sedikit warga yang tanpa belas kasihan
memukuli wajah Baso. Ada yang bahkan meludahinya. Baso diam saja. Tertunduk
malu. Dia dituduh hendak meneror warga dengan kalajengking piaraannya.
Sesampai di halaman rumah Baso. Warga yang beringas malah
tidak bisa dikontrol. Teriakan “Bakar!!!” semakin menggema. Suasana memanas
ketika seorang warga melempari atap rumah Baso dengan obor. Api menjalar dengan
cepat. Kepala kampung tidak bisa berbuat apa-apa. Baso teriak panik. Di dalam
rumahnya, ada anak-anaknya yang sedang tertidur lelap. Namun dia tidak bisa
berbuat apa-apa. Hanya berteriak karena tangannya dipelintir dari belakang. Api
makin membesar.
Dua jam kemudian. Rumah Baso yang hampir semuanya dari kayu
itu habis tak bersisa. Warga mulai meninggalkan tempat itu satu demi satu. Senyum
puas tampak dari wajah-wajah mereka. Mereka puas karena merasa berhasil
menyelamatkan warga kampung dari teror kalajengking piaraan Baso. Meski tak
satupun yang menemukannya, tapi mereka percaya, kalajengking-kalajengking itu telah
mati terpanggang.
Tubuh Baso sedemikian melemah. Ia terkulai lemas. Ia sudah
dari tadi dilepaskan dan dibiarkan terduduk di tanah. Airmatanya tidak juga
berhenti mengalir membasahi luka diwajahnya karena bogem mentah. Ia terisak meratapi
nasibnya yang terus dirundung duka. Ditinggalkan orang-orang dikasihinya dan
rumah, satu-satunya harta miliknya. Peralatan kerjanya sebagai tukang kayu,
juga hangus tak bersisa.
Imam masjid kampung mendekatinya. Mengangkat tubuhnya. Dan
sambil tersenyum ia berkata, “Baso, bersabarlah ini ujian dari Tuhan. Hadapi
semua ini dengan ikhlas. Bersyukurlah, karena kau masih hidup.
Berterimakasihlah kepada semua warga yang telah berhasil menyelamatkanmu dari
sengatan kalajengking. Memang mereka seolah-olah tampak membencimu, tapi
sebenarnya mereka melakukan ini untuk menyelamatkanmu. Kerasnya mereka karena
ingin kau hidup normal. Tidak bersama dengan binatang-binatang berbisa yang
bisa kapan saja membunuhmu.”
Baso masih terisak, meskipun mulai melemah.
“Yang tabah ya Baso…”
[Qom, 7 November 2014]
WhatsApp 085 244 015 689
BalasHapusTerimakasih banyak AKI karna melalui jalan togel ini saya sekarang sudah bisa melunasi semua hutang2 orang tua saya bahkan saya juga sudah punya warung makan sendiri hi itu semua berkat bantuan AKI JAYA yang telah membarikan angka 4D nya menang 275 jt kepada saya dan ALHAMDULILLAH berhasil,kini saya sangat bangga pada diri saya sendiri karna melalui jalan togel ini saya sudah bisa membahagiakan orang tua saya..jika anda ingin sukses seperti saya hubungi no hp O85-244-015-689 AKI JAYA,angka ritual AKI JAYA meman selalu tepat dan terbukti..silahkan anda buktikan sendiri. 2D 3D 4D 5D 6D
WhatsApp 085 244 015 689
Terimakasih banyak AKI karna melalui jalan togel ini saya sekarang sudah bisa melunasi semua hutang2 orang tua saya bahkan saya juga sudah punya warung makan sendiri hi itu semua berkat bantuan AKI JAYA yang telah membarikan angka 4D nya menang 275 jt kepada saya dan ALHAMDULILLAH berhasil,kini saya sangat bangga pada diri saya sendiri karna melalui jalan togel ini saya sudah bisa membahagiakan orang tua saya..jika anda ingin sukses seperti saya hubungi no hp O85-244-015-689 AKI JAYA,angka ritual AKI JAYA meman selalu tepat dan terbukti..silahkan anda buktikan sendiri. 2D 3D 4D 5D 6D