Posted by : ismailamin Senin, 20 April 2015

“Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.

Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” [Qs. Al-Hujurat: 9-10]

Islam adalah agama perdamaian, agama yang mengajarkan dan menyerukan kasih sayang. Alternatif perang, hanya diambil dalam Islam untuk menghadapi kezaliman. Siapapun pelaku kezaliman itu, baik dari kalangan umat Islam sendiri, apalagi jika non muslim yang memusuhi umat Islam. Prinsip Islam tegas, tidak ada paksaan dalam agama. Karenanya tidak ada ruang dalam Islam, memilih alternatif perang sebagai media dakwah atau wasilah penyebaran agama, terlebih lagi jika kepentingan untuk melancarkan peperangan tidak ada kaitannya dengan nilai sakral agama, melainkan sekedar ambisi politik atau motif ekonomi.

Merujuk dua ayat yang saya nukil diatas, maka inilah kaidah yang semestinya digunakan otoritas Arab Saudi dalam menyikapi perseteruan politik di Yaman. Bahwa langkah pertama yang harus dilakukan, adalah mendamaikan dua kelompok yang bertikai. Mencari tahu akar permasalahannya melalui dialog dan kerja-kerja diplomasi. Bukan dengan membabi buta melakukan agresi ke Yaman, dengan dalih membantu Mansour al Hadi, Presiden Yaman terkudeta mendapatkan lagi kedudukannya, sesuai permintaannya.

Sebagai negara demokrasi modern, sudah sepantasnya rakyat Yaman menjadi pihak paling otoritatif untuk menentukan masa depan negerinya sendiri. Apakah rakyat Yaman masih menghendaki Mansour al Hadi tetap sebagai presidennya, atau menghendaki alternatif lain?. Berkaca pada kasus Timor Timur, pemerintah Indonesia mengadakan referendum untuk mengetahui suara rakyat Timor Timur, mengenai takdir apa yang mereka kehendaki selanjutnya.

Demikian pula di Suriah. Pasca konflik yang dipicu ketidak puasan pihak oposisi atas rezim Bashar Assad, dengan gentle Bashar Assad mengadakan referendum, yang kemudian rakyat Suriah secara meyakinkan masih menghendaki Suriah dibawah pemerintahannya, sehingga klaim oposisi terbantahkan. Bahkan ketika masa jabatannya telah habis, dan waktunya diadakan pemilu, Bashar Assad kembali menang telak dengan meraup suara 88,7 % sementara kedua pesaingnya, masing-masingnya tidak lebih dari 5%. Dengan dukungan rakyat, posisi Bashar Assad tetap tak tergoyahkan.

Hanya berselang beberapa pekan pasca tersingkirnya Syah Pahlevi dari Iran oleh gerakan revolusi, dan untuk membuktikan pada dunia, bahwa revolusi tersebut murni gerakan rakyat yang menghendaki perubahan, Imam Khomeini mengadakan referendum nasional yang diawasi pengamat internasional. Hasilnya, 98,2 rakyat Iran mendukung dibentuknya negara dengan sistem pemerintah wilayatul faqih, dengan Imam Khomeini sebagai pemimpin tertinggi. Begitu pula, pemilu yang diadakan di Irak dan Mesir pasca kejatuhan rezim diktator Saddam Husein dan Husni Mubarak, untuk menentukan penguasa baru.

Lantas mengapa cara ini tidak diberlakukan sama di Yaman?. Ketika Mansour al Hadi tersingkir, semestinya Arab Saudi sebagai negara paling berpengaruh di Timur Tengah mendorong penghentian konflik dengan mengusulkan referendum, untuk membuktikan klaim tersingkirnya Mansour al Hadi murni karena gerakan rakyat, bukan kepentingan satu kelompok tertentu, tetapi mengatasnamakan suara rakyat. Tapi apa yang dilakukan Arab Saudi? hanya mendengar dari pihak Mansour al Hadi, itu juga berupa permintaan agar kekuasaannya direbut kembali, Raja Salman menginstruksikan perang atas rakyat Yaman. Meskipun dengan dalih hanya menyerang markas Houthi, namun korban dari rakyat sipil tidak bisa dihindari, bahkan termasuk dari kalangan perempuan dan anak-anak, serta merusak fasilitas-fasilitas umum yang vital.

Jawaban yang paling mungkin, dari keengganan Arab Saudi bahkan juga PBB mendorong diadakannya referendum di Yaman, adalah kepastian bahwa suara rakyat mayoritas tidak lagi berpihak pada Mansour al Hadi, yang memang dimata rakyat Yaman  adalah boneka Arab Saudi dan perpanjangan tangan kepentingan Barat. Agresi Arab Saudi dan koalisinya atas Yaman tidak ubahnya invasi yang dilakukan Israel atas Gaza. Serangan 100 jet tempur Arab Saudi yang memborbardir Yaman adalah upaya penjajahan atas negara yang berdaulat. Upaya memaksakan kehendak untuk menentukan penguasa (agar bisa dikontrol) atas rakyat yang punya suara dan kehendak sendiri, adalah pembangkangan pada nilai-nilai HAM dan kemerdekaan suatu bangsa.  

Peralihan Isu

Liciknya, untuk membenarkan agresi dan upaya penjajahan tersebut, dialihkanlah isu, bahwa Houthi diperangi karena mazhabnya, bahwa Houthi yang beraliran Syiah yang sesat dan bukan Islam mengancam eksistensi Haramain (kota suci umat Islam)  di Arab Saudi jika memegang tampuk kekuasaan di Yaman. 

Padahal Ali Abdullah Saleh, presiden Yaman sebelum Mansour al Hadi yang berkuasa 20 tahun lebih di Yaman adalah juga penganut Syiah Zaidiyah, aliran yang juga dianut suku Houthi, namun tidak pernah diusik karena memang pro kebijakan Arab Saudi dan kepentingan Barat. Herannya lagi, dengan dalih isu mazhab itu, segelintir orang yang mengklaim diri ulama Indonesia menyatakan dukungan kepada Arab Saudi dan agresinya. Dukungan tersebut bukan saja melabrak kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan UUD 1945 yang berprinsip tegas mewujudkan perdamaian dunia dan menentang penjajahan, namun juga mengabaikan seruan al-Qur’an untuk mendamaikan sesama muslim yang bertikai.

Memanfaatkan sentimen keagamaan untuk mencapai tujuan memang efektif. Perang salib yang tujuan aslinya perluasan kekuasaan dan kepentingan ekonomi di bungkus dengan motif suci, penyebaran agama. Sehingga pembantaian dan pertumpahan darah, kemudian dinilai sebagai langkah religius membela agama Tuhan. Sejumlah wilayah teritorial Palestina direbut paksa Zionis dengan dalih menjalankan perintah Tuhan dalam kitab Talmud. ISIS ngotot mendirikan Daulah Islam yang diklaimnya perintah Al-Qur’an diperbatasan Suriah-Irak meskipun itu dengan cara-cara yang keji. 

Terakhir, Arab Saudi melancarkan agresi militer ke negara yang berdaulat, dengan dalih mengantisipasi ancaman Houthi yang diklaim memusuhi Arab Saudi, karena berbeda pandangan keagamaan dan aliran. Sayangnya di Indonesia, tidak sedikit yang ikut terbakar isu. Mengaitkan agresi Arab Saudi atas Yaman sebagai upaya membela agama dan umat Islam. Kalau memang Arab Saudi membela kepentingan umat Islam, mengapa bukan memimpin koalisi Arab untuk melancarkan agresi atas Israel, yang telah terbukti melakukan pelecehan terhadap Al Quds kota suci umat Islam dan membawa bencana yang tak terhitung bagi umat Islam?. 

Islam mengajarkan pengikutnya untuk menentang pemaksaan kehendak dan cara-cara brutal untuk mencapai tujuan. Islam mendidik pengikutnya untuk menentang perang sebagai solusi. Kecuali untuk menegakkan keadilan, menindaki yang zalim dan menghantam yang melanggar perjanjian.


Ismail Amin, Mahasiswa Universitas Internasional al Mustafa Qom Republik Islam Iran.  

{ 1 komentar... read them below or add one }

  1. WhatsApp 085 244 015 689
    Terimakasih banyak AKI karna melalui jalan togel ini saya sekarang sudah bisa melunasi semua hutang2 orang tua saya bahkan saya juga sudah punya warung makan sendiri hi itu semua berkat bantuan AKI JAYA yang telah membarikan angka 4D nya menang 275 jt kepada saya dan ALHAMDULILLAH berhasil,kini saya sangat bangga pada diri saya sendiri karna melalui jalan togel ini saya sudah bisa membahagiakan orang tua saya..jika anda ingin sukses seperti saya hubungi no hp O85-244-015-689 AKI JAYA,angka ritual AKI JAYA meman selalu tepat dan terbukti..silahkan anda buktikan sendiri. 2D 3D 4D 5D 6D





    WhatsApp 085 244 015 689
    Terimakasih banyak AKI karna melalui jalan togel ini saya sekarang sudah bisa melunasi semua hutang2 orang tua saya bahkan saya juga sudah punya warung makan sendiri hi itu semua berkat bantuan AKI JAYA yang telah membarikan angka 4D nya menang 275 jt kepada saya dan ALHAMDULILLAH berhasil,kini saya sangat bangga pada diri saya sendiri karna melalui jalan togel ini saya sudah bisa membahagiakan orang tua saya..jika anda ingin sukses seperti saya hubungi no hp O85-244-015-689 AKI JAYA,angka ritual AKI JAYA meman selalu tepat dan terbukti..silahkan anda buktikan sendiri. 2D 3D 4D 5D 6D


    BalasHapus

Welcome to My Blog

Tentang Saya

Foto saya
Lahir di Makassar, 6 Maret 1983. Sekolah dari tingkat dasar sampai SMA di Bulukumba, 150 km dari Makassar. Tahun 2001 masuk Universitas Negeri Makassar jurusan Matematika. Sempat juga kuliah di Ma’had Al Birr Unismuh tahun 2005. Dan tahun 2007 meninggalkan tanah air untuk menimba ilmu agama di kota Qom, Republik Islam Iran. Sampai sekarang masih menetap sementara di Qom bersama istri dan dua orang anak, Hawra Miftahul Jannah dan Muhammad Husain Fadhlullah.

Promosi Karya

Promosi Karya
Dalam Dekapan Ridha Allah Makassar : Penerbit Intizar, cet I Mei 2015 324 (xxiv + 298) hlm; 12.5 x 19 cm Harga: Rp. 45.000, - "Ismail Amin itu anak muda yang sangat haus ilmu. Dia telah melakukan safar intelektual bahkan geografis untuk memuaskan dahaganya. Maka tak heran jika tulisan-tulisannya tidak biasa. Hati-hati, ia membongkar cara berpikir kita yang biasa. Tapi jangan khawatir, ia akan menawarkan cara berpikir yang sistematis. Dengan begitu, ia memudahkan kita membuat analisa dan kesimpulan. Coba buktikan saja sendiri." [Mustamin al-Mandary, Penikmat Buku. menerjemahkan Buku terjemahan Awsaf al-Asyraf karya Nasiruddin ath-Thusi, “Menyucikan Hati Menyempurnakan Jiwa” diterbitkan Pustaka Zahra tahun 2003]. Jika berminat bisa menghubungi via SMS/Line/WA: 085299633567 [Nandar]

Popular Post

Blogger templates

Pengikut

Pengunjung

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

- Copyright © Ismail Amin -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -